Cara-cara untuk menangkis virus ukhuwah.
Semuanya ada dalam surah Al-Hujarat. Semoga bermanfaat.
(Diolah dari Akh Irfan B. Masiri)
1) Tabayun
- Tabayyun bererti mencari kejelasan dan kesohihan maklumat yang diterima.
- "Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa berita maka PERIKSALAH dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS 49:6)
2) 'Adamus Sukhriyyah
- Ertinya tidak memperolok-olokkan.
- "Wahai orang-orang yang beriman janganlah satu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (kerana) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan) ." (QS 49:11)
3) 'Adamul Lamz
- Maksudnya tidak mencela orang lain.
- "Dan janganlah pula kamu panggil-memanggil antara satu sama lain dengan gelaran yang buruk." (QS 49:11)
- Mencela sesama muslim dalam ayat ini dianggap mencela diri sendiri, sebab pada hakikatnya kaum muslimin dianggap satu kesatuan. Apalagi jika celaan itu adalah masalah status dan standard kebendaan. Allah sendiri menyuruh Rasul dan orang-orang yang mengikutinya untuk bersabar atas segala kekurangan orang-orang mukmin.
4) Tarku at-Tanabuz
- Yakni meninggalkan panggilan dengan sebutan-sebutan yang tidak baik terhadap sesama mukmin.
- "Dan janganlah kamu saling memanggil dengan sebutan-sebutan (yang buruk)." (QS 49:1)
5) Ijtinab Kathirun min az-zon
- "Wahai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa." (QS 49:12)
- Pada dasarnya seorang muslim harus berbaik sangka terhadap sesamanya, kecuali jika ada bukti yang jelas tentang kesalahan tersebut. Dan sebaliknya, kepada orang kafir dan musuh Islam, kaum muslimin harus menaruh curiga bila mereka bermanis budi
6) Adamu at-Tajassus
- ’Adamu at-Tajassus adalah tidak mencari-cari kesalahan dan aurat orang lain. Perbuatan ini amat dicela Islam. Setiap cara da'wah ada metodenya masing-masing, yang berusaha semaksima mungkin mendekati cara berda'wah Rasulullah SAW. Allah SWT amat suka bila kita berusaha menutup aib saudara kita sendiri.
- "Dan janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan (dan aurat) orang lain." (QS 49:12)
7) Ijtinab al-Ghibah
- "Dan janganlah kamu sekalian me-ngumpat sebahagian lain.Sukakah salah seorang diantara kamu me-makan daging saudaranya yang sudah mati?." (QS 49:12)
- Ghibah sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW ada menceritakan keburukan dan kejelekan orang lain. Ketika seseorang menceritakan kejelekan orang lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama, jika yang diceritakannya benar-benar terjadi maka itulah ghibah.
Kedua, jika yang diceritakannya itu tidak terjadi berarti dia telah memfitnah orang lain.
Begitu besarnya dosa ghibah, sampai Allah SWT menyamakan orang yang melakukannya dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.
Komen saya: Semua perkara di atas adalah untuk memastikan fokus dan niat kita berbuat sesuatu adalah kerana Allah. Apabila kita syak wasangka kepada sesama rakan lain, ia akan menyempitkan ruang untuk berukhuwah dan berkolaborasi atas nama kebaikan.
Target utama orang ikhlas ialah untuk melaksanakan kebaikan untuk Allah. Kalau ada proses yang menyebabkan permusuhan dan dosa, itu bukan sebahagian daripada tindakan ikhlas. Ikhlas akan sentiasa dicabar halatuju dan prosesnya.
No comments:
Post a Comment